Tuesday, 16 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Trump mengancam akan mengenakan tarif terhadap pupuk Kanada
Tuesday, 9 December 2025 06:43 WIB | ECONOMY |Ekonomi Global

Presiden AS Donald Trump kembali meningkatkan tensi dagang dengan Kanada setelah mengancam akan memberlakukan tarif "berat" terhadap ekspor pupuk dari negara tersebut. Ancaman itu disampaikan dalam sebuah acara di Gedung Putih, di mana Trump sekaligus mengumumkan paket bantuan miliaran dolar bagi petani AS yang terdampak kebijakan tarifnya sendiri.

Sebelumnya, pemerintahan Trump sudah lebih dulu mengenakan tarif luas terhadap impor Kanada dan Meksiko sebagai bagian dari perang dagang 2025, dengan pupuk Kanada mendapat perlakuan khusus berupa tarif lebih rendah namun tetap dikenakan tambahan bea untuk volume di atas kuota tertentu dalam kerangka perjanjian dagang.

Dari sisi pasar keuangan, ancaman tarif baru terhadap pupuk Kanada berpotensi menekan mata uang komoditas seperti dolar Kanada, sekaligus memicu volatilitas di dolar AS. Di satu sisi, ketegangan dagang dan kekhawatiran terhadap aliran perdagangan bisa mendorong permintaan terhadap dolar AS sebagai aset likuid global, namun di sisi lain, risiko inflasi dari kenaikan biaya pupuk dan pangan dapat menambah ketidakpastian terhadap kebijakan The Fed ke depan.

Situasi seperti ini biasanya cenderung mendukung emas sebagai aset safe haven, karena investor mencari lindung nilai terhadap potensi kenaikan biaya produksi, tekanan terhadap pertumbuhan global, dan pelemahan kepercayaan pada stabilitas kebijakan dagang.

Secara lebih luas, langkah Trump mengarahkan tarif ke pupuk komponen penting bagi sektor pertanian yang berisiko meningkatkan biaya produksi pangan di berbagai negara dan memicu tekanan harga di tingkat global. Dalam jangka menengah, hal ini dapat mengganggu rantai pasok, menekan margin sektor agrikultur, dan menambah tekanan terhadap perekonomian negara berkembang yang sangat bergantung pada bahan baku impor.

Jika konflik dagang dengan Kanada dan Meksiko semakin melebar, pasar saham global berpotensi merespons dengan sentimen risk-off, sementara arus modal bisa bergeser ke aset aman seperti obligasi pemerintah AS dan emas, memperkuat narasi ketidakpastian yang sudah lebih dulu dibentuk oleh perang dagang dan kebijakan tarif agresif di era Trump (Cay)

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Trump Ingin Penurunan Suku Bunga Lebih Lanjut...
Friday, 12 December 2025 05:20 WIB

Presiden Donald Trump senang melihat Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu ini, tetapi ingin melihat penurunan lebih lanjut dalam biaya pinjaman, kata juru bicara Gedung Pu...

Klaim Pengangguran Awal AS Naik ke 236K...
Thursday, 11 December 2025 21:25 WIB

Jumlah warga Amerika Serikat yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran naik menjadi 236.000 untuk pekan yang berakhir 6 Desember, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis. An...

Tingkat Pekerjaan di Australia Menurun Secara Tak Terduga...
Thursday, 11 December 2025 07:49 WIB

Jumlah pekerjaan di Australia turun 21.300 di November 2025, padahal pasar tadinya berharap naik 20.000. Total pekerja sekarang sekitar 14,66 juta orang. Yang bikin agak mengkhawatirkan, penurunan ini...

Biaya Tenaga Kerja AS Melambat, Di Bawah Ekspektasi Pasar...
Wednesday, 10 December 2025 20:43 WIB

Biaya kompensasi untuk pekerja sipil di Amerika Serikat meningkat 0,8% pada kuartal ketiga tahun 2025, melambat dari kenaikan 0,9% pada periode sebelumnya, sedikit di bawah perkiraan pasar sebesar 0,9...

JOLTS Kinclong, Kok Emas Ikut Naik?...
Wednesday, 10 December 2025 07:47 WIB

Data JOLTS yang lebih baik dari perkiraan sempat menguatkan dolar karena menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih relatif solid, namun emas justru tetap bergerak naik. Pasar membaca data ini sebagai si...

LATEST NEWS
Saham-Saham Eropa Memulai Pekan dengan Kuat

Saham-saham Eropa mengakhiri sesi dengan kenaikan yang signifikan, dengan Euro STOXX 50 naik 0,7% dan STOXX Europe 600 naik 0,8%, memperpanjang pemulihan dari aksi jual yang dipimpin sektor teknologi pada hari Jumat karena investor mengabaikan...

Laju Kenaikan Emas Terhenti Di Sesi US

Emas memang sempat naik pada Senin, didorong dolar AS yang melemah dan turunnya imbal hasil (yield) obligasi AS, plus permintaan aset aman jelang pekan data penting. Tapi masuk sesi AS, emas mulai kehilangan momentum dan mundur dari puncak...

Williams: Kebijakan Fed Udah Pas,Inflasi Diprediksi Melambat di 2026

Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga bank sentral AS pekan lalu menempatkannya pada posisi yang baik untuk menghadapi apa yang akan terjadi di masa mendatang, menambahkan bahwa ia...

POPULAR NEWS
Saham AS Mengalami Penurunan Tajam di Akhir Pekan
Saturday, 13 December 2025 04:16 WIB

Saham AS ditutup turun tajam pada hari Jumat karena penurunan tajam saham-saham teknologi terbesar yang dipimpin Broadcom memicu rotasi ke...

Euro Melemah Tipis, Dolar Bangkit Pelan, Tren Berbalik atau Cuma Nafas Sebentar?
Monday, 15 December 2025 08:23 WIB

Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10%...

Saham Asia Merah Lagi-Tanda Bubble AI Mulai Retak?
Monday, 15 December 2025 07:30 WIB

Bursa Asia dibuka melemah di pekan perdagangan penuh terakhir 2025, dipicu kekhawatiran soal prospek laba perusahaan teknologi dan belanja AI yang...

Saham Eropa Hijau, Tapi Minggu Ini Penuh Ujian
Monday, 15 December 2025 15:24 WIB

Saham-saham Eropa dibuka menguat pada awal pekan ini. Indeks Stoxx 600 naik sekitar 0,38%, dengan hampir semua sektor dan bursa utama bergerak di...